Wednesday, April 27, 2011
Thanks For Being My Beloved Mom :)
Friday, April 22, 2011
From Daughter to Father in Paradise ;')
Ada begitu banyak bait lagu yang sebenarnya mampu mengungkap perasaan saya kepada bapak saya. Namun, saya ingin mencoba mengekspresikan kalimat-kalimat sederhana ini betapa saya sangat mencintainya, membutuhkannya dan merindukannya.
Bapak,
Tara kangen banget
Sangat kangen
Tara kangen bapak ngajarin Tara ngerjain soal-soal
Tara kangen bapak ngajarin Tara nggambar
Tara kangen bapak ngajarin Tara main sulap
Tara kangen bapak ngajarin Tara main piano ama gitar
Tara kangen bapak ngajarin Tara main komputer
Tara kangen makan ice cream sama bapak
Tara kangen makan chocolate sama bapak
Tara kangen bikin dan minum susu soda gembira waktu buka puasa sama bapak
Tara kangen jalan-jalan sama bapak
Tara kangen ngecat rumah bareng bapak
Tara kangen setiap detik bagian yang telah kita lewati bersama
yang tak akan pernah mampu terulang kembali.
Iya, kita emang baru 5 tahun bersama. Itu, memang waktu yang singkat. Tapi sejarah panjang dalam hidup Tara karena setiap detik adalah ukiran kenangan indah kita.
Mungkin kalo seandainya Tara tahu itu adalah hari terakhir kita ketemu secara ragawi akan ada banyak sekali kata yang pengen Tara bilang ke bapak tentang rasa sayang Tara ke bapak. Tapi, Tara nggak pernah nyesel dengan semua ini. ALLAH pasti adil dan sayang sama semua hambaNya. Apapun yang diberiNya adalah yang terbaik dan kita mampu melewatiNya. Kita akan ngerasa sangat bersyukur ketika kita udah nemuin hikmah dibalik semuanya.
I'm soo sorry, i can't gave the best from me yet when you leaved me.
Thanks for every thing. You have a great dedication.
Even though we never met anymore, you always be in my heart.
No one could ever take your place cause you are the best Dad. i ever had.
I promise, wanna be your pride. Making you smile in paradise.
"Thank you for shaping my life. Thank you for teaching me all you can. You are no ordinary man. You make me everything I am. Thank you for taking the time. Thank you for showing me the way, and thank you for being there when I need you. Thank you for every single day.." _ Jon Baker_
Ebiet G.Ade - Ayah Aku Mohon Maaf
Dan pohon kemuning akan segera kutanam
Satu saat kelak dapat jadi peneduh
Meskipun hanya jasad bersemayam di sini
Biarkan aku tafakkur bila rindu kepadamu
Walau tak terucap aku sangat kehilangan
Sebahagian semangatku ada dalam doamu
Warisan yang kau tinggal petuah sederhana
Aku catat dalam jiwa dan coba kujalankan
Meskipun aku tak dapat menungguimu saat terakhir
Namun aku tak kecewa mendengar engkau berangkat
Dengan senyum dan ikhlas aku yakin kau cukup bawa bekal
Dan aku bangga jadi anakmu
Ayah aku berjanji akan aku kirimkan
Doa yang pernah engkau ajarkan kepadaku
Setiap sujud sembahyang engkau hadir terbayang
Tolong bimbinglah aku meskipun kau dari sana
Sesungguhnya aku menangis sangat lama
Namun aku pendam agar engkau berangkat dengan tenang
Sesungguhnyalah aku merasa belum cukup berbakti
Namun aku yakin engkau telah memaafkanku
Air hujan mengguyur sekujur kebumi
Kami yang ditinggalkan tabah dan tawakkal
Ayah aku mohon maaf atas keluputanku
Yang aku sengaja maupun tak kusengaja
Tolong padangi kami dengan sinarnya surga
Teriring doa selamat jalan buatmu ayah tercinta
*****
Ayah- Seventeen
Engkaulah nafasku
Yang menjaga di dalam hidupku
Kau ajarkan aku menjadi yang terbaik
Kau tak pernah lelah
S’bagai penopang dalam hidupku
Kau berikan aku semua yang terindah
Aku hanya memanggilmu ayah
Di saat aku kehilangan arah
Aku hanya mengingatmu ayah
Jika aku tlah jauh darimu
Rinto Harahap - Ayah
Dimana…akan kucari
Aku menangis seorang diri
Hatiku….s`lalu ingin bertemu
Untukmu…aku bernyanyi
Lihatlah…hari berganti
Namun tiada seindah dulu
Datanglah..aku ingin bertemu
Untukmu…aku bernyanyi
Untuk ayah tercinta, daku ingin bernyanyi
Dengan air mata di pipiku…
Ayah, dengarkanlah aku ingin berjumpa
Walau hanya dalam mimpi…
*****
Ada Band - Yang Terbaik Bagimu
Teringat masa kecilku, kau peluk dan kau manja
Indahnya saat itu, buatku melambung
Disisimu terngiang, hangat napas segar harum tubuhmu
Kau tuturkan segala, mimpi-mimpi serta harapanmu
Kau inginku menjadi, yang terbaik bagimu
Patuhi perintahmu, jauhkan godaan
Yang mungkin ku lakukan, dalam waktu ku beranjak dewasa
Jangan sampai membuatku, terbelenggu jatuh dan terinjak
Tuhan tolonglah, sampaikan sejuta sayangku untuknya
Ku terus berjanji, tak kan khianati pintanya
Ayah dengarlah, betapa sesungguhnya ku mencintaimu
Kan ku buktikan, ku mampu penuhi semua maumu
Andaikan detik itu, kan bergulir kembali
Ku rindukan suasana, basuh jiwaku
Membahagiakan aku, yang haus akan kasih dan sayangmu
Tuk wujudkan segala, sesuatu yang pernah terlewati....
Sincerely Lots of Love,
~ Tara Anindita ~
Terima Kasih (Proses), Saya Mampu Bertahan Hingga Detik Ini Untuk My "Promise Till The Die"
Promise Till The Die
bahkan mungkin tidak sama sekali!
bagaimana rasanya ketika rasa tanggung jawab terhadap sebuah ikatan darah yang harus dijaga sampai mati..
darah yang telah mengalir selama belasan tahun bahkan hingga detik ini..
hingga tulisan ini dibuat..
tanggung jawab itu sendiri..
ya.. hanya untuk aku sendiri.. aku jaga.. aku telah berjanji sampai mati.. meski itu tidak tertulis.. tapi itu adalah suatu hak..
rasa sakit hati itu sangat terasa..
sangat menusuk dalam hati terdalamku..
ketika "dia" dengan sangat mudah tanpa dosa mengatakan bahwa tanggung jawab darah itu tidak ada..
saat "dia" katakan itu, seketika ku lihat wajah si pemberi amanat di foto..
ya, hanya kulihat dalam foto saja..
tidak lebih..
karena sang pemberi amanat telah pergi untuk selamanya..
aku hanya menangis dalam hati serasa tahu perasaan sang pemberi amanat..
mungkin, jika Sang Khalik masih mengizinkannya bernafas..
dia akan marah..
ya, aku sebut itu marah..
aku mengenalnya lebih dari mereka..
aku sangat tahu sifatnya..
mungkin,
BAHWA SAMPAI KAPANPUN, DARAHKU YANG TELAH MENGALIR DI TUBUHMU TAK BISA DIELAKKAN..
ya.. itu katanya..
sayang, dia telah benar-benar pergi..
tak satu katapun yang bisa diucapnya..
tapi, aku dan dia akan katakan itu.. karena itu sangat menyakitkan kami.. sangat..
aku janji, aku bakal menjaga amanat itu sampai mati.. ku perjuangkan sampai mati.. karena mereka bukan hakim sesungguhnya.. aku tak peduli mereka!! demi dia, pasangan hidupnya dan orang-orang yang dicintai sang pemberi amanat terutama yang dikatakan tak pernah ada..
ALLAH, aku nggak tau.. aku harus kasih tau mereka gimana lagi..
aku gak mau memutuskan tali darah itu.. sungguh tidak!! tidak akan pernah mau.. apakah aku salah jika aku mempertahankannya??
tidak kurasa YA RABB,,
kata itu benar-benar membuat aku sangat menyiksa.. seperti membuatku semakin bersalah.. dia seperti menganggap yang mati telah benar-benar mati..
please, hargailah itu.. aku yakin jika itu terjadi padanya dia akan bersikap itu.. mungkin bahkan lebih.. dia katakan secara langsung..
sayang, sang pemberi amanatku tak mampu melakukannya...
satu hal, dia atau siapapun tak berhak melarang atau bahkan memutuskan itu!! hanya kematian yang mampu melakukannya.....